09/09/09

Budaya Syirik

Budaya adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia. Bangunan masjid adalah budaya islami karena muncul dari dorongan ajaran islam untuk melakukan shalat berjama’ah sehingga memerlukan tempat yang luas yang disebut masjid. Bangunan masjid adalah produk budaya manusia sedangkan shalat bukan budaya, karena aturan agama.

Berkaitan dengan istilah, kita perlu membedakan istilah budaya syirik dan kesyirikan budaya.
Budaya syirik adalah budaya yang muncul karena ajaran atau keyakinan syirik seperti aktivitas pembuatan patung, pemberian sesajen, acara sekaten, selamatan orang mati 1, 7, 40, 100 hari, upacara penghormatan kepada penghuni gerombol/tempat yang dianggap keramat,, memasang tanda gambar syiar agama lain [salib, patung budha dll] , upara bersih desa [ruwah desa], sesajen pada dewi padi dan sebagainya. Budaya-budaya ini muncul karena adanya keyakinan syirik yaitu menyekutukan Allah dengan yang lain-Nya.

Sedangakan ksyirikan dalam budaya adalah budaya yang muncul dalam masyarakat yang bukan dipengaruhi oleh keyakianan kesyirikan, dia lahir murni dalam masyarakat tanpa adanya pengaruh ajaran apapun, tetapi dalam budaya tersebut terdapat aspek-aspek kesyirikan. Dalam pergaualan sehari-hari banyak orang bersumpah dengan nama sealin Allah, seperti bersumpah denannnek moyang. Ziarah kubur merupakan ajaran islam, tapi bila ziarah kubur itu secara buday dilakukannya pad waktu yang ditentukan manusia seperti menjelang bulan Ramadlan atau setelah hari raya, sehingga kebiasaan ini diberi baju ritual, ini namanya kesyirikan dalam budaya.

UPAYA MENANGKALNYA :
Permasalahan yang berat pada bangs ini, bahwa pemerintah tidak mau mengikis budaya kesyirikan ini,bahkan lebih cenderung untuk melestarikan dan menghidupkan tradisi dan budaya yang hampir punah. Oleh sebab itu kita sebagai muslim wajib melindungi diri kita dari budaya syirik ini denganusah-usaha sebagai berikut :
1. Tidak boleh taklid buta.
Islam melarang taklid buta/mrngikuti tanpa mengkritisi, agar semua keyakinan yang dianutnya berpangku diatas ilmu dan kesadarannya. Aalah mencela orang-orang yang hanya ingin melestarikan budaya syirik yang ditnggalkan nenek moyangnya.
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ إِنَّ الْبَقَرَ تَشَابَهَ عَلَيْنَا وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمُهْتَدُونَ (٧٠)

70. mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena Sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi Kami dan Sesungguhnya Kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ (٢١)

21. dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak), tapi Kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami mengerjakannya". dan Apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?

2. Tidak mengkultuskan manusia atau makhluk lainnya.
Kultus individumnurut islamadalah perbauatan tercela karena akan menutup akal manusia untuk berbuat obyektif. Betapa rusaknya bangsa ini kalau banyak mempercayai pendapat seorang guru diatas segala-galanya, walaupun pendapatnya itu bertentangan dengan realita yang kita saksikan dengan kedua mata kita. Allah melarang perbuatan tersebut :
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لا إِلَهَ إِلا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ (٣١)

31. mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ (١٤)

14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa Ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

3. Dilarang mengikuti hawa nafsu.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيرًا وَضَلُّوا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ (٧٧)

77. Katakanlah: "Hai ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".

قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاءَكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هَذَا فَإِنْ شَهِدُوا فَلا تَشْهَدْ مَعَهُمْ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَالَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ (١٥٠)

150. Katakanlah: "Bawalah kemari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini" jika mereka mempersaksikan, Maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka.

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الأمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ (١٨)

18. kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.

4. Wajib menuntut ilmu.
Sebagaimana firman Allah swt, sebagai berikut :
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا (٣٦)

36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Islam mewajibakan setiap pemeluknya untuk menuntut ilmu sejak kecil sampai meninggal dunia. Rasulluh pernah bersabda : “Mencari ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim dan muslimah”
Kewajiban menuntut ilmu mengharuskan kita untuk belajar minimal setiap seminggu sekali, dalam rangka melengkapi pengetahuan keagamaan kita. Mulai dari masalah-masalah pokok agama, masalah ibadah yang wajib dan sampai yang sunnah.
5. Kewajiban melakukan pemurnian agama.
Oleh karena itu pemahaman agama islam di Indonesia sudah bercampur dengan berbagai ajaran Hindu dan Budha yang telah lama berkembang sebelum datangnya Islam, maka tidak aneh bila dalam masyarakat muslim Indonesia tersebar budaya “dhaslam”[budha dan Islam] yang penuh dengan takhayyul, bid’ah dan khurafat. Untukmenghindari budaya yang penuh dengan kesyirikan ini umat Isalm perlu melakukan pemberantasan takhayyul, bid’ah dan khurafat dalam semau aktifitas dan tradisi masyarakat kita.

Wallahu a’lam bish-shawab.

0 komentar:

Posting Komentar

Sukran, mari menambah wawasan keislaman.

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template