12/12/20

Syirik Kecil

Syirik kecil yaitu setiap perantara yang mungkin menyebabkan kepada syirik besar, ia belum mencapai tingkat ibadah, tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam, akan tetapi termasuk dosa besar. Macam-macam syirik kecil : 1. Riya’dan dan melakukan suatu perbuatan karena makhluk. Seperti seorang muslim yang yang beramal dan shalat karena Allah, tetapi ia melakukan shalatnya dan amalnya dengan baik agar dipuji oleh manusia : قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (١١٠) 110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". “Sesungguhnya yang palin aku khawatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil, riya’. Pada hari kiamat, ketika memberi balasan manusia atas perbuatannya, Allah berfirman : “pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian tujukan amalanmu kepada mereka didunia. Lihatlah, apakah engkau dapati balasan disis mereka ?”[HR.Ahmad] 2. Bersumpah dengan nama selain Allah: Rasulullah saw bersabda : “barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka dia telah berbuat musyrik”[HR. Ahmad] Bisa jadi bersumpah dengan anam selain Allah termasuk syirik besar. Yaitu jika orang yang bersumpah tersebut menyakini bahwa sang wali memilki kemampuan untuk menimpakan bahaya atas dirinya, jika ia bersumpah dusta dengan namanya. 3. Syirik khafi. Yaitu ucapan seseorang kepada temannya,”atas kehendak Allah dan atas kehendak kiamu.....” Termasuk syirik khafi adalah ucapan seseorang,”seandainya bukan karena Allah dan karena sifulan.” Tetapi boleh mengatakan,”seandainya bukan karena Allah kemudian [seandainya bukan karena] sifulan”. Sabda Rasulullah saw :”Jangan mengatakan atas kehendak Allah, dan atas kehendak sifulan,”tetpi katakanlah: ätas kehendak allah, kemudian atas kehendak sifulan,”[Hr.Ahmad]. FENOMENA SYIRIK : Fenomena dan kenyataan perbuatan syirik yang bertebaran didunia islam merupakan sebab utama terjadinya musibah yang menimpa umat islam. Juga sebab dari berbagai fitnah, kegoncangan dan peperangan serta berbagai siksa lainnya yang ditimpakan Allah atas kaum muslimin. Hall itu terjadi karena mereka berpaling dari Tauhid, serta perbuatan syirik yang mereka lakukan dalam aqidah dan perilaku mereka. Islam datang untuk menghancurkan berbagai bentuk kemusyrikan, atau fenomena yang menyebabkan seseorang terjerumus kepada perbuatan syirik. Diantara fenomena syirik yang terjadi ialah : 1. Berdo’a kepada selain Allah. Hal ini tampak jelas dalam nyanyian-nyanyian dan senandung mereka, yang sering diperdengarkan pada peringatan maulid atau pada peringatan-eringatan bewrsejarah lainnya. Diantara isinya adalah memohon pertolongan, bantuan dan kemenangan kepada Rasulullah saw, para wali dan orang-orang shalih yang sebenarnya mereka tidak mampu melakukannya karena telah tiada. 2. Mengubur para wali dan orang-orang shalih didalam masjid. Banyak kita saksikan dinegara-negara islam, kuburan berada didalam masjid. Terkadang diatas kuburan itu dibangun kubah, lalu orang-orang datang memintanya, sebagai sesembahan selain Allah. Rasulullah saw bersabda : “Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid [tempat ibadah]”[Mutaffaq alaih]. Jika mengubur para nabi didalam masjid tidak diperintahakn, apalagi mengubur seorang yang dianggap wali didalam masjid. Kadang-kadang orang yang dikubur tersebut dijadikan tempat berdo’a dan meminta, sebagai sesembahan selain Allah, karena itu merupakan sebab timbulnya syirik. Islam mengharamkan syirik dan megharamkan perantara yang bisa menyebabkan kepadanya. 3. Nadzar untuk para wali. Sebagian orang ada yang melakukan nadzar berupa binatang sembelihan, harta atau lainnya untuk wali tertentu. Nadzar semacam ini adalah syirik dan wajid tidak dilakukan. Sebab nadzar adalah ibadah, dan ibadah hanyalah untuk Allah semata. Adapun contoh nadzar yang dibenarkan adalah sebagaimana yang dilakukan isteri Imran : إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (٣٥) 35. (ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui". 4. Menyembelih dikuburan nabi atau para wali. Meskipun penyembelihan dilakukan dikuburan para nabi atau wali dengan niat untuk Allah, tetapi ia termasuk perbuatan orang-orang musyrik. Mereka menyembelih binatang ditempat berhala dan patung-patung wali mereka. 5. Thawaf sekeliling kuburan para wali. Seperti mengelilingi kuburan Syaikh Abdul Qadir Jaelani, Syaikh Rifai, Syaikh Badawi, Syaikh Al- Husein dan lainnya. Perbuatan semacam ini adalah syirik, sebab thawaf adalah ibadah, dan tidak boleh dilakukan kecuali thawaf disekeliling Ka’bah ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ (٢٩) 29. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran[987] yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka[988] dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). [987] Yang dimaksud dengan menghilangkan kotoran di sini ialah memotong rambut, mengerat kuku, dan sebagainya. [988] Yang dimaksud dengan Nazar di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan dilakukan selama ibadah haji. 6. Shalat kepada kuburan. Sholat kepada kuburan adalah tidak boleh, Rasulullah saw bersabda : “Janganlah kalian duduk diatas kuburan dan jangan pula shalat kepadanya”[HR.Muslim] 7. Tour kekuburan. Melakukan perjalanan [tour] menuju kuburan tertentu untuk mencari berkah atau memohon kepadanya adalah tidak diperbolehkan, Sabda Rasulullah : “Tidaklah dilakukan perjalanan [tour] kecuali kepada tiga masjid : Masjid Haram, Masjidku ini [nabawi], Masjidil Aqsa”[Mutaffaq alaih] 8. Berhukum selain yang diturunkan Allah. Mengambil hukum selain yang diturunkan Allah adalah syirik. Seperti menentukan hukum dengan perundang-undangan yang dibuat oleh manusia, yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits Shahih. Seperti fatwa dihalalkannya riba, padahal Allah swt memaklumkan perang terhadap pelakunya. 9. Ta, at kepada penguasa, ulama atau syaikh. Yaitu keta’atan kepada mereka dengan menyelisihi dan menentang nash Al- Qur’an dan hadits shahih. Syirik semacam ini disebut “syirik thaa’ah”[syirik keta’atan]. Rasulullah saw bersabda : “Tidak ada keta’tan kepada makhluk dalam hal maksiat kepada Al-Khaliq [Allah]”[HR. Ahmad] اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لا إِلَهَ إِلا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ (٣١) 31. mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. [639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

0 komentar:

Posting Komentar

Sukran, mari menambah wawasan keislaman.

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template