04/06/09

Golongan Selamat

MANHAJ GOLONGAN YANG SELAMAT


1. Golongan yang selamat ialah golongan yang setia mengikuti manhaj Rasulullah saw dalam hidupnya, serta manhaj para sahabat sesudahnya. Yaitu al-Quránul Karim yang diturunkan Allah swt kepada para Rasul-Nya, yang beliau jelaskan kepada para sahabatnya dalam hadits-hadits shahih. Beliau memerintahkan umat Islam agar berpegang teguh kepada keduanya,

Äku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai berai sehingga keduanya menghantarkanku kesurga”



2. Golongan yang selamat akan kembali merujuk kepada Kalamullah dan Rasul-Nya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan diantara mereka, sebagai realisasi dari firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)


59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.


فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (٦٥)


65. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.




3. Golongan yang selamat tidak mendahulukan perkataan seseorang atas Kalamullah dan Rasul-Nya, realisasi dari firman Allah,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (١)


1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya[1407] dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

[1407] Maksudnya orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah dan RasulNya.




4. Golongan yang selamat senantiasa menjaga kemurnian tauhid. MengEsakan Allah dengan beribadah, berdoa dan mohon pertolongan baik dalam keadaan masa sulit maupun lapang, menyebelih korban, bernadzar, tawakkal, berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah dan berbagai bentuk ibadah lain yang semuanya menjadi dasar bagi tegaknya Daulah Islamiyah yang benar. Menjauhi dan membasmi bentuk syirik dengan segala simbol-simbolnya yang banyak ditemui dinegara-negara Islam, sebab hal itu merupakan konsekwensi Tauhid. Dan sungguh, suatu golongan tidak mungkin mencapai kemenangan jika ia meremehkan masalah tauhid, tidak membendung dan memerangi syirik dengan segala bentuknya. Hal-hal diatas merupakan teladan dari para rasul dan rasul kita Muhammad saw.


5. Golongan yang selamat senang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah, baik dalam ibadah, perilaku dan dalam segenap hidupnya. Karena itu mereka menjadi orang-orang asing ditengah kaumnya, sebagaimana disabdakan rasulullah saw,
”Sesungguhnya Islam pada permulaanya adalah asing dan akan kembali menjadi asing seperti pada permulaanya. Maka keuntungan besar bagi orang-orang asing””[HR>Muslim]


6. Golongan yang selamat tidak berpegang kecuali kepada Kalamullah dan kalam Rasul-Nya yang maksum, yang berbicara dengan tidak mengikuti hawa nafsu.


7. Golongan yang selamat adalah para ahli hadits, tentang mereka Rasulullah saw bersabda,
”Senantiasa ada segolongan dari umatku yang memperjuangkan kebenaran, tidak membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka sehingga datang keputusan Allah”[HR>Muslim]


8. Golongan yang selamat menghormati para imam mujtahidin, tidak fanatik terhadap salah satu diantara mereka. Golongan yang selamat mengambil fiqih/pemahaman hukum-hukum Islam dari Al-Qurán, hadits-hadits yang shahih, dan pendapat imam mujtahidin yang sejalan dengan hadits shahih. Hal ini sesuai dengan wasiat mereka, yang menganjurkan agar para pengikutnya mengambil hadits shahih, dan meninggalkan setiap pendapat yang bertentangan dengannya.


9. Golongan yang selamat menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.
Mereka melarang segala jalan bidáh dan sekte-sekte yang menghancurkan serta memecah belah umat. Baik bidáh dalam hal agama maupun dalam hal sunnah Rasulullah dan para sahabatnya.


10. Golongan yang selamat mengajak seluruh umat Islam agar berpegang teguh kepada Sunnah Rasul dan para sahabatnya, sehingga mereka mendapatkan pertolongan dan masuk surga atas anugerah allah dan syafaát rasulullah dengan izin Allah.


11. Golongan yang selamat mengingkari peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh manusia, sebab undang-undang tersebut bertentangan dengan ajaran islam.
Golongan yang selamat mengajak manusia berhukum kepada Kitabullah yang diturunkan Allah untuk kebahagiaan manusia didunia dan diakhirat. Allah Maha Mengetahui sesuatu yang lebih baik bagi mereka. Hukum-hukum-Nya abadi sepanjang masa, cocok dan relevan bagi penghuni bumi sepanjang jaman.
Sungguh sebab, kesengsaraan dunia, kemerosotan, dan mundurnya khususnya dunia islam, adalah karena mereka meniggalkan hukum-hukum Kitabullah dan Sunnah Rasulullah. Umat Islam tidak akan jaya dan mulia kecuali dengan kembali kepada ajaran Islam, baik secara pribadi, kelompok maupun secara pemerintahan. Kembali kepada hukum-hukum Allah, sebagai realisasi firman Allah,
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١)

11. bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

[767] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.
[768] Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.




12. Golongan yang selamat mengajak seluruh umat Islam berjihad dijalan Allah, jihad adalah wajib bagi setiap muslim sesuai dengan kekuatan dan kemampuannya, baik itu jihad lisan dan tulisan, jihad dengan harta, dan jihad dengan jiwa.


Semoga kita semua termasuk didalam golongan orang-orang yang selamat sesuai manhaj/jalan Rasulullah saw, Amiin.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kamu harus tahu sayang, yang masuk surga itu orang yang baik hatinya dan selalu berbuat kebaikan.

kalau kriteria masuk surga seperti yang kamu jelaskan,sudah gak jelas kebaikan dan keburukan.

jadi, jangan lebbay mendefenisikan jalan masuk surga terlalu sempit. karena Tuhan itu baik dan setan itu jahat jadi jangan disamarkan.

Muwahhidin mengatakan...

@Anonim: maaf baik yg anda maksud itu apa? Karena kebenaran hanya milik Alloh yg jelas telah tertuang dlm Al quran....
Kebaikan bukanlah kebenaran Wallohu a'lam...@Anonim: maaf baik yg anda maksud itu apa? Karena kebenaran hanya milik Alloh yg jelas telah tertuang dlm Al quran....
Kebaikan bukanlah kebenaran Wallohu a'lam...

Posting Komentar

Sukran, mari menambah wawasan keislaman.

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template