30/08/09

Rukun Jihad

RUKUN-RUKUN JIHAD
Jihad syar’i yang menghasilkan salah satu dari dua kebaikan, kepemimpinan dan mati syahid mempunyai rukun-rukun, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Niat yang baik, karena seluruh amal perbuatan harus dengan niat. Niat dalam jihad ialah hendaknya jihad dimaksudkan untuk meninggikan kalimat Allah Ta’ala dan tidak ada maksud lain selain itu.

2. Jihad harus dilaksanakan dibawah kepemimpinan Imam [pemimpin] yang muslim, dibawah panji dan ijinnya.Sebagaimana kaum muslimin, jumlah mereka banyak atau sedikit itu tidak boleh hidup tanpa Imam [pemimpin], mjereka juga tidak boleh berjihad tanpa dengannya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)

59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Bertitik tolak dari sini, maka kelompok manapun dari kaum Muslimin yang ingin berjihad dijalan Allah Ta’ala atau ingin melepas dari cengkeraman orang-orang kafir itu, wajib berbai’at kepada salah seorang dari mereka yang mempunyai syarat-syarat kepemimpinan, ilmu, taqwa dan kemampuan, kemudian pemimpin tersebut mengatur barisan-barisan jihad tersebut, menyatukan persoalannya, dan berjihad dengan lisan, harta dan tangannya hingga Allah Ta’ala memberikan kemenangan kepadanya

3. Penyiapan perbekalan dan apa saja yang dibutuhkan jihad, misalnya senjata, perlengkapan perang, dan pasukan sesuai dengan kemampuan dengan mencurahkan segala kemampuan,
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ (٦٠)

60. dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

4. Restu orang tua dan ijin keduanya bagi orang yang masih memilki keduanya atau salah satu dari keduanya, sabda Rasulullah saw : “Apakah kedua orangtuamu masih hidup? “Ya” Rasulullah saw bersabda:”Izinlah kepada keduanya, kemudian berjihadlah” [HR.Bukharie]

5. Patuh kepada Imam [pemimpin]. Barangsiapa berjihad dalam keadaan tidak patuh kepada imam-nya dan meninggal dunia dalam keadaan seperti itu, ia mati dalam keadaan jahiliyah :
“Barangsiapa tidak menyukai sesuatu amirnya, hendaklah ia bersabar terhadpnya, karena tidaklah seseorang dari manusia itu keluar [membelot] sejengkalpun dari sultan, kemudian meninggal dunia dalam keadaan seperti itu, melainkan ia mati dengan mati jahiliyah”[Mutaffaq alih]


Ketika seorang memasuki kancah perang, ia harus berada dalam kondisi sebagai berikut :
1. Tegas dan siap mati ketika menghadapi serangan musuh, karena Allah Ta’ala mengharamkan Mujahid mundur dari serangan musuh :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلا تُوَلُّوهُمُ الأدْبَارَ (١٥)

15. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, Maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).

Ini jika jumlah orang-orang kafir tidak lebih banyak hingga dua kali lipat dari jumlah pasukan Islam. Jika jumlah mereka lebih dari dua kali lipat pasukan Islam, dalam arti satu tentara Islam menghadapi 3 orang kafir, maka mundur tidak diharamkan. Mundur juga tidak diharamkan bagi orang yang ingin mengecoh orang-orang kafir dengan mundurnya tersebut, atau mundur untuk bergabung dengan kelompok Islam lainnya. Mundur seperti ini tidak apa-apa sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَى فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (١٦)

16. Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, Maka Sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. dan Amat buruklah tempat kembalinya.


2. Dzikir kepada Allah Ta’ala dengan hati dan lisan dalam rangka meminta kekuatan Allah Ta’ala dengan ingat janji, ancaman, dukungan serta pertolongan-Nya kepada wali-wali-Nya. Dengan dzikir seperti itu, hati menjadi tegar dan semangat perang menjadi kuat.

3. Ta’at kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya dengan tidak melanggar perintah keduanya dan meninggalkan larangan keduanya.


4. Tidak menimbulkan konflik ketika memasuki kancah perang, namun dengan satu barisan yang tidak ada celah kosong didalamnya, hati yang menyatu, dan badan-badan yang rapat seperti bangunan kokoh dimana masing-masing komponennya saling menguatkan.

5. Sbar dan tetap dalam kesabaran, dan siap mati ketika memasuki kancah perang hingga pertahanan musuh terbongkar dan barisan mereka terkalahkan, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٤٥)

45. Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung.

[620] Maksudnya Ialah: memperbanyak zikir dan doa.

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (٤٦)

46. dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Itulah beberapa rukun-rukun jihad, semoga kita semua termasuk para mujahid, amien ya rabbal alaamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

Sukran, mari menambah wawasan keislaman.

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template