02/10/09

Sebab Gempa di Indonesia

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)

Belum hilang dari pikiran kita bencana tsunami di Aceh yang mengakibatkan korban ratusan ribu orang meninggal dunia, dissusul gempa di Yogjakarta, kemudian munculnya Lumpur panas di Porong Sidoarjo, banjir bandang, jebolnya Situ gintung, Gempa yang melanda Bnadung dan sekitarnya, dan barusan saja gempa melanda Sumatera Barat. Krisis ekonomi yang tak kunjung selesai menimpa negeri tercinta Indonesia, kenapa semau terjadi dinegeri ini yang mayoritas beragama Islam? Orang-orang pandai mengatakan bahawa gempa terjadi karena bergesernya lempeng bumi yang kebetulan berada dibumi Indonesia.. Akan tetapi bumi alam seisinya adalah makhluk ciptaan Allah, mereka bertasbih dan tunduk atas perintah Allah ta’ala. Bergesernya lempeng bumi adalah bentuh kepatuhan bumi terhadap perintah Allah ta’ala.

SEBAB TERJADINYA MUSIBAH DI INDONESIA
Al-Qurá an Karim telah menyebutkan beberapa sebab terjadinya musibah, berikut bagaimana Allah menghilangkan musibah tersebut dari para hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya :

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٥٣)

53. (siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri[621], dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

[621] Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah.

قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُبِينٍ (٣٠)

30. Musa berkata: "Dan Apakah (kamu akan melakukan itu) Kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata ?"

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (٤١)

41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (١١٢)

112. dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian[841] kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.

[841] Maksudnya: kelaparan dan ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian meliputi tubuh mereka.

Ayat-ayat yang mulia ini memberi pengertian kepada kita bahwa Allah ta’ala adalah Maha adil dan Maha Bijkasana. Ia tidak akan mendatangkan bala’ dan bencana atas suatu kaum kecuali karena perbuatan maksiat, dan pelanggaran mereka terhadap perintah-perintah Allah. Lebih-lebih karena jauhnya mereka dari Tauhid, serta tersebar luasnya berbagai perbuatan syirik yang sa’at ini terjadi di Indonesia, para pelaku bid’ah aqidah masih banyak dilakukan umat Islam karena bercampurnya ajaran Islam dengan budaya animisme, para dukun dan paranormal lebih dipercaya daripada kitab suci Al-Qur’an dan berbagai perbuatan maksiat yang dilakukan terang-terangan, para penegak agama Allah dituding sebagai teroris dan sebagainya. Berbagai perbuatan syirik, hal yang menyebabkan timbulnya banyak fitnah dan ujian. Berbagai musibah ini tidak akan hilang dari Indonesia, keculai dengan kembali menTauhidkan Allah ta’ala dan menegakkan syariat-syariat-Nya, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.

Al-Qur’an juga menjelaskan keadaan orang-orang musyrik yang berdo’a kepada Allah dengan meng-Esakan-Nya sa’at ditimpa musibah dan kesempitan, tetapi ketika Allah membebaskan mereka dari musibah dan kesempitan tersebut, mereka kembali lagi kepada perbuatan syirik, menyembah dan memohon kepada selain Allah diwaktu senang dan lapang,

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ (٦٥)

65. Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya[1158]; Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)

[1158] Maksudnya: dengan memurnikan ketaatan semata-mata kepada Allah.

Ironinya mayoritas umat Islam Indonesia sa’at ini, manakala ditimpa musibah mereka memohon pertolongan kepada selain Allah. Mereka menyeru,”Ya Rasulullah. Ya Syaikh Jaelani, Ya Syaikh Rifai’, Ya Syaikh Marghani, Ya Syaikh Badawi, Ya Syaikh Arab.....dan sebagainya.
Mereka menyekutukan Allah Ta’ala dimasa sempit dan lapang, melanggar firman-firman Allah dan sabda Rasulullah saw.
Sesungguhnya kekalahan umat Islam ketika perang Uhud adalah disebabkan oleh sebagian para pemanah yang tidak menta’ati perintah pemimpin mereka, Rasulullah saw. Anehnya, merek aheran atas kekalahan yang mereka derita, maka dengan tegas Allah berfirman :

أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١٦٥)

165. dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), Padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ketika perang Hunain, seabgian umat islam berkata : “kita tak akan terkalahkan oleh pasukan yang berjumlah sedikit”
Dan hasilnya adalah umat islam kalah, Allah mencela mereka dalam firman-Nya :

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الأرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ (٢٥)

25. Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai Para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang Luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.

Itulah beberapa sebab mengapa masih juga sering terjadi dinegeri tercinta ini berbagai macam musibah ditengah krisis ekonomi yang tak kunjung selesai. Jalan satu-satunya adalah umat Islam kembali kepada ajaran Islam dengan sebenar-benarnya yang bersih dan murni dan tidak terkontaminasi berbagai macam Bid’ah yang merupakan peninggalan nenek moyang yang berbau animisme dan menuju kepada perbuatan kemusyrikan, dan juga meninggalkan segala perbuatan maksiat baik itu mengumbar hawa nafsu maupun tindakan serakah seperti korupt, yang merupakan bentuk kemusyrikan baru yaitu menuhankan jabatan dan kekayaan sehingga meraihnya dengan berbagai cara yang diharamkan.

Semoga Allah ta’ala segera memberikan pertolongan kepada umat Islam Indonesia, selama benar-benar kembali kepada Syariat Islam secara Kaffah.

0 komentar:

Posting Komentar

Sukran, mari menambah wawasan keislaman.

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template